MUARABUNGO - Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan musibah yang menimpah Budi (15) warga Muara Kuamang. Budi mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor warna hitam nomor polisi BH 4345 KK kemarin (09/03) di jalan Raden Mattaher depan SMP N 3 Muara Bungo.
Naasnya, setelah mengalami kecelakaan, justru orang yang menolongnya langsung melarikan sepeda motor dan hanphone miliknya.
Informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan, kejadian berawal saat Budi berpamitan kepada orang tuanya di Muara Kuamang untuk membeli sepatu ke Pasar SPA, Kuamang Kuning.
Entah bagaimana, akhirnya Budi yang juga pelajar Pesantren Alfalah Muara Bungo kelas 2 MTs ini justru pergi ke pasar Muara Bungo. Sepulangnya dari Pasar Muara Bungo, Budi bermaksud pulang ke Muara Kuamang dan mengendarai sepeda motor yang baru dibeli kurang lebih sebulan itu dengan kecepatan tinggi.
Naas, di perjalanan di dekat SMP N 3 Muara Bungo dia mengalami kecelakaan, akibat menghindari spengendara lain di depannya sebelum akhirnya menabrak trotoar.
Masih dalam keadaan terkapar, tiba-tiba ada 3 orang pengendara Jupiter warna biru dari arah berlawanan yang datang menolong Budi.
Dua orang mengantar Budi ke RSUD Muara Bungo dan satu lagi mengamankan sepeda motor miliknya.
Hanya saja, setelah sampai di RSUD Muara Bungo, dua orang yang mengantar Budi meminta hanphone Nokia type 5310 yang dipegang Budi dengan alasan menghubungi orang tua Budi.
Beberapa menit berikutnya, datanglah guru dan teman-teman Budi ke RSUD Muara Bungo untuk menjenguk. Saat ditanyakan di mana keberadaan sepeda motor Honda Tiger serta handphone miliknya, Budi baru sadar kalau sepeda motornya masih di TKP.
Menyadari ada kejanggalan, guru Budi langsung melacak keberadaan sepeda motor tersebut. Ternyata sepeda motor Budi sudah tidak ada lagi di TKP. Begitu pula dengan dua orang yang mengantar Budi ke RSUD Muara Bungo juga sudah tidak ada lagi. Kasus ini pun kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.
(ril/jenn)
Informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan, kejadian berawal saat Budi berpamitan kepada orang tuanya di Muara Kuamang untuk membeli sepatu ke Pasar SPA, Kuamang Kuning.
Entah bagaimana, akhirnya Budi yang juga pelajar Pesantren Alfalah Muara Bungo kelas 2 MTs ini justru pergi ke pasar Muara Bungo. Sepulangnya dari Pasar Muara Bungo, Budi bermaksud pulang ke Muara Kuamang dan mengendarai sepeda motor yang baru dibeli kurang lebih sebulan itu dengan kecepatan tinggi.
Naas, di perjalanan di dekat SMP N 3 Muara Bungo dia mengalami kecelakaan, akibat menghindari spengendara lain di depannya sebelum akhirnya menabrak trotoar.
Masih dalam keadaan terkapar, tiba-tiba ada 3 orang pengendara Jupiter warna biru dari arah berlawanan yang datang menolong Budi.
Dua orang mengantar Budi ke RSUD Muara Bungo dan satu lagi mengamankan sepeda motor miliknya.
Hanya saja, setelah sampai di RSUD Muara Bungo, dua orang yang mengantar Budi meminta hanphone Nokia type 5310 yang dipegang Budi dengan alasan menghubungi orang tua Budi.
Beberapa menit berikutnya, datanglah guru dan teman-teman Budi ke RSUD Muara Bungo untuk menjenguk. Saat ditanyakan di mana keberadaan sepeda motor Honda Tiger serta handphone miliknya, Budi baru sadar kalau sepeda motornya masih di TKP.
Menyadari ada kejanggalan, guru Budi langsung melacak keberadaan sepeda motor tersebut. Ternyata sepeda motor Budi sudah tidak ada lagi di TKP. Begitu pula dengan dua orang yang mengantar Budi ke RSUD Muara Bungo juga sudah tidak ada lagi. Kasus ini pun kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.
(ril/jenn)
