Pertumbuhan ekonomi kabupaten Bungo yang sangat pesat. Wakil Bupati Bungo, H. Mashuri, SP, ME, bicara soal Bungo dimasa depan. Dimana seperti apa wajah Bungo 10 tahun kedepan, tak terlepas dari apa yang sudah disiapkan beberapa tahun terakhir.
“Harapan kita cukup sederhana. Di usia emas kabupaten Bungo, semoga Kabupaten Bungo lebih berkilau dan dikenal dunia luar. Memiliki kebanggaan dan menjadi pusat ekonomi jami wilayah barat,” kata H. Mashuri, (18/10).
H. Mashuri mengatakan Kabupaten Bungo menjadi tumbuh dan berkembang di Provinsi Jambi dalam berbagai aspek. Bungo telah menjadi pusat pertumbuhan baru. Khususnya di wilayah barat Provinsi Jambi.
Karena itulah wajah Bungo kedepan harus direncanakan dengan lebih matang. Mashuri mengatakan bahwa kedepan Kabupaten Bungo harus menjadi kiblat ekonomi di wilayah barat Provinsi Jambi.
“Setidaknya menjadi pusat grosir untuk Jambi wilayah barat. Grosir alat bangunan, kelontong, tekstil, otomotif, sandang, dan segala macamnya. Kita jadi tumpuan, sentral ekonomi wilayah barat. Harus didorong seperti itu,” ungkap wabup Mashuri.
Ia mengatakan dalam beberapa aspek, Bungo sudah melangkah menuju ke arah itu. Yang menjadi PR adalah regulasi dan perencanaan yang matang. Regulasi harus terbentuk cepat, lalu Pemkab Bungo akan konsisten menerapkannya.
“Bentuk kawasan harus konsisten. Mana kawasan gudang, mana kawasan pusat perbelanjaan, kawasan industry: jadi nanti, industri apapun yang masuk, harus masuk ke kawasan itu. Perlu kita bikin RDTRnya, rencana detil tata ruang,” ujarnya lagi.
Hal lainnya adalah membuat sentra ekonomi baru di Bungo. Yakni berupa pusat pasar yang bisa diandalkan. Pasar-pasar penyangga di beberapa kecamatan yang menurutnya sangat potensial.
Dari sisi industri, Kabupaten Bungo punya potensi yang menjanjikan. Setidaknya beberapa jenis industri. Bungo kedepan akan fokus pada mendorong tumbuhnya industri hilir dari melimpahnya sumber daya alam yang ada.
Ia mencontohkan potensi karet dan kelapa sawit. Untuk karet, hingga kini hanya ada sampai pada tahap industri crumb rubber yang mengeloah karet menjadi barang setengah jadi. Mestinya harus ada industri hilir yang mengolah barang jadi dari bahan baku karet.
Pun demikian dengan kelapa sawit. “Kenapa di Palembang dan Pekanbaru ada pabrik minyak goreng. Sementara kita punya potensi bahan baku yang banyak. Kedepan industri hilir seperti ini yang mesti didorong,” tambahnya.
Lebih dari itu, H. Mashuri juga bicara sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci keberhasilan dibidang pendidikan adalah pendidikan yang terjangkau. Yaitu bagaimana mendorong pendidikan tinggi di kabupaten Bungo yang berkwalitas.
Sumber : http://www.buteekspres.com/berita/detail/2644/bungo-sebagai-kiblat-ekonomi-jambi-wilayah-barat-/#.ViT2EWYxdoM