MUARA BUNGO- Pasar Tradisional Modern (PTM) Muara Bungo selalu
mendapatkan persoalan, baik segi bangunannya maupun penertiban pedagang.
Kali ini, gedung PTM yang ditempati bagi pedagang ikan dan sayur-sayuran yang dibangun pemerintah kabupaten Bungo dengan dana yang cukup besar, di tinggalkan sejumlah pedagang dan kemabi berjualan di luar gedung.
Banyaknya lapak-lapak yang kosong itu, menjadi persoalan
bagi pedagang yang masih bertahan di dalam PTM, pasalnya, para pembali
banyak yang berbelanja di luar, sehingga bagi pedang yang didalam sepi
dari pembeli.
Keluhan ini disampaikan Doni, salah seorang pedagan ikan dan udang di PTM mengakui bahwa dirinya terjadi kerugian sekitar Rp 50 juta, sebab kata dia pembeli di PTM ini sepi. Menutunya, pembeli banyak belanja kepada pedangan yang kembali berjualandiluar yang dianggapnya sebagai pasar tandingan.
“Pasar ini (Lapak.red) banyak yang kosong, sudah banyak pindah keluar. Pegagang pilih jualan diluar gedung PTM. Kami yang didalam ini macama nama lagi. Sementara pembeli lebih banyak berbelanja di luar,” keleluhnya.
Melihat kondisi itu, Doni meminta kepada pemerintah
daerah melalui intansi terkait untuk menertibkan pedagang-pedagang yang
membandel itu untuk kembali berjualan di PTM.
“Pasar ini (PTM.red) dibangun kan untuk ditempati, mengapa tidak bisa ditertibkan. Katannya tunggu ini- tunggu itu, sampai sekarang tidak ada hasilnnya” katannya.
Menurutnya, jika pedangan yang di laur itu bisa menempati lapak-lapak yang kosong itu, ia menyakini para pembeli akan masuk kedalam untuk berbelanja.
“Kita mengikuti perintah pemerintah, disuruh kedalanm ya kedalam. Semaentara yang menginkar janji ke balekang. Sekali lagi kita minta pemerintah menertibkan itu. Kalau para pedangan sudah masuk kedalam semua, mudah-mudahan rami la orang yang berblanja disini.” Tutupnya.
(tan)
Kali ini, gedung PTM yang ditempati bagi pedagang ikan dan sayur-sayuran yang dibangun pemerintah kabupaten Bungo dengan dana yang cukup besar, di tinggalkan sejumlah pedagang dan kemabi berjualan di luar gedung.

Keluhan ini disampaikan Doni, salah seorang pedagan ikan dan udang di PTM mengakui bahwa dirinya terjadi kerugian sekitar Rp 50 juta, sebab kata dia pembeli di PTM ini sepi. Menutunya, pembeli banyak belanja kepada pedangan yang kembali berjualandiluar yang dianggapnya sebagai pasar tandingan.
“Pasar ini (Lapak.red) banyak yang kosong, sudah banyak pindah keluar. Pegagang pilih jualan diluar gedung PTM. Kami yang didalam ini macama nama lagi. Sementara pembeli lebih banyak berbelanja di luar,” keleluhnya.

“Pasar ini (PTM.red) dibangun kan untuk ditempati, mengapa tidak bisa ditertibkan. Katannya tunggu ini- tunggu itu, sampai sekarang tidak ada hasilnnya” katannya.
Menurutnya, jika pedangan yang di laur itu bisa menempati lapak-lapak yang kosong itu, ia menyakini para pembeli akan masuk kedalam untuk berbelanja.
“Kita mengikuti perintah pemerintah, disuruh kedalanm ya kedalam. Semaentara yang menginkar janji ke balekang. Sekali lagi kita minta pemerintah menertibkan itu. Kalau para pedangan sudah masuk kedalam semua, mudah-mudahan rami la orang yang berblanja disini.” Tutupnya.
(tan)
Sumber: http://www.buteekspres.com/berita/detail/3715/pedagang-jualan-diluar-gedung-ptm/#.VoSvd1KmKKE