Kurangnya Perhatian Dari Aparat Penegak Hukum
Kenali.co, MUARA BUNGO - Diduga banyak faktor membuat maraknya Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) merajalela di kabupaten Bungo. Selain lemahnya penindakan dari aparat, mudahnya akses penjualan hasil penambangan juga menjadi salah satu faktor.
Hal ini terungkap saat awak media berbincang dengan David salah seorang penambang emas tanpa izin. Ia mengakui ada beberapa toko emas dipasar Muara Bungo menerima emas hasil tambang ilegal tersebut.
"Tidak semua toko yang mau membeli bang, salah satu toko mas yang mau membeli adalah toko mas Ratu, kalau untuk harga tergolong murah dari harga mas Antam ," ucap David.
Dikatakannya, untuk sistim pembelian ada yang langsung ketoko, ada yang kerumah, dan ada juga yang langsung menjeput kelokasi penambangan, setelah dicek kualitas emas, uang langsung dibayar oleh penampung.
Selain toko mas Ratu, Ia menyebutkan toko mas Paris Indah yang berada dipasar bawah juga menampung penjualan emas ilegal, dan ada juga beberapa toko mas lainnya.
"Kalau toko mas Paris tu berani ngambil banyak tu bang, kalau untuk saat ini harga satu gram nya Rp 510 ribu, dia tidak pakai takut kalau melakukan transaksi ," jelasnya.
Selain itu, Ia juga menyebutkan didaerah Sungai Buluh Kecamatan Rimbo Tengah setiap sore sekitar pukul 17.00 - 18.00 wib banyak pembeli yang nungkrong dipinggir jalan untuk membeli emas hasil para penambang.
"Coba saja jalan kearah bandara tu sore hari bang, banyaklah pembeli yang berhenti dipinggir jalan menunggu para penambang keluar dari lokasi ," tutupnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang tetangga jualan Toko Mas Ratu yang tidak mau disebutkan namanya. Ia menyebutkan Toko Mas Ratu sudah dari dahulu menampung emas ilegal dari pemain PETI.
"Sudah dari dulu dia nampung emas ilegal tersebut bang, tapi kami tidak mau ikut campur, nanti dibilang iri, kalau untuk harga saya kurang tau bang berapa dia membeli dengan para penambang ," ucapnya.
Dikatakannya, Toko Mas Ratu tersebut menjual hasil pembeliannya dahulu kepada toke dari Bengkulu yang datang menjemput kebungo. Toke tersebut membeli dengan harga yang jauh lebih tinggi.
"Kalau tidak salah toke besaenya dahulu orang dari sumbar tu bang, tapi sekarang toke dari Bengkulu, orang tu beli dengan jumlah banyak, kemudian diolah menjadi perhiasan, selanjutnya dipasarkan kembali ke toko mas ," tutupnya.
Sementara hingga saat ini pemilik toko mas Ratu dan toko mas Paris Indah belum bisa dikonfirmasi.
(Put)
Sumber : http://www.kenali.co/berita-2967-diduga-beberapa-toko-mas-di-bungo-tampung-emas-ilegal.html
Foto : ilustrasi ( Google.com )