Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Kabar baik untuk masyarakat Bungo dan sekitarnya, kini tak akan sulit lagi untuk menjalankan aktivitas ke luar kota terutama ke DKI Jakarta, karena per 2 Juni maskapai NAM Air (Sriwijaya Group) mulai beroperasi atau terbang perdana di Bandar Udara (Bandara) Muara Bungo.
Kepala Bandara Muara Bungo, Fatahyan melalui Kepala Bagian Keselamatan dan Keamanan Penerbangan, Widi Nugroho menyebut dalam aktivitasnya nanti NAM Air akan menggunakan pesawat Boeing 737 seri 500.
Kapasitas angkut penumpang yang terakomodir 118 orang, sesuai jadwal penembakan Bungo-Jakarta dan Jakarta-Bungi dilakukan setiap hari.
Dalam terbang perdana ini, sekalian dilakukan uji landasan baru yang kini memiliki panjang mencapai 1800 meter. "Ini sudah fiks, nanti kita sama-sama sambut kedatangan NAM Air per 2 Juni," kara Widi, Kamis (18/5).
Soal harga tiket, menurutnya tidak akan jauh berbeda dengan tarif tiket Jambi-Jakarta, tetap di kisaran Rp 400 ribu - Rp 500 ribu per penumpang atau per kursi.
"Untuk tarif harga mirip-mnirip seperti Jambi, akan diupayakan. Kalau di Jambi Rp 400 ribu di sini sekitar Rp 500," tukasnya.
Dan maskapai ini nanti akan menyediakan kursi bisnis kurang lebih delapan unit.
Selain NAM Air, Garuda Indonesia juga sudah melakukan survei ke Bandara Muara Bungo, namun menurutnya sejauh ini belum ada progres. "Untuk Garuda memang baru sebatas survei saja," imbuh pria tersebut.
Diketahui bahwa dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah daerah memang sangat intens melakukan aktivitas untuk mengaet maskapai membuka rute di Bungo.
Seperti yang dilakukan Bupati Sudirman Zaini, ia cukup intens memfasilitasi pihak maskapai untuk segala urusan, bahkan terakhir Sudirman mengunjungi bandara guna memastikan tidak ada kendala dalam menyambut kedatangan NAM Air.
Sudirman memiliki harapan besar, dengan tingginya aktivitas bandara maka ekonomi masyarakat Bungo meningkat pesat. Selain itu ia yakin nanti akan diikuti dengan banyaknya investasi yang masuk.
"Saya sangat yakin ekonomi masyarakat akan meningkat, investor juga akan melihat potensi yang ada, akan sangat mudah investasi masuk kalau bandara aktif," ulas Bupati beberapa waktu lalu.
Ke depan diprediksi akan lebih banyak maskapai yang membuka rute di Bandara Muara Bungo, setelah melihat potensi demand (permintaan) penumpang.
Terlebih, saat ini cukup banyak perusahaan berdiri di Bungo, bahkan hampir di setiap kecamatan terdapat perusahaan besar berskala internasional. Kemudian potensi penumpang dari daerah penyanggah juga tinggi seperti Tebo, Merangin, Sarolangun, Kerinci dan Sungai Penuh. Termasuk kabupaten dari provinsi tetangga, seperti Dharmasraya. (*)
Penulis: awang
Editor: nani
Sumber: Tribun Jambi